Inewsfootball.com – Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperbarui peringatannya kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkait potensi konflik yang semakin meningkat. Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis media pemerintah Rusia, Pavel Zarubin, pada Minggu (28/10/2024), Putin menegaskan bahwa Moskow sedang merumuskan langkah-langkah untuk merespons jika negara-negara Barat menyetujui penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. Peringatan ini muncul setelah sebelumnya Putin mengungkapkan kekhawatirannya terkait rencana Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang mempertimbangkan untuk mengizinkan Kyiv menggunakan senjata jarak jauh dalam konfliknya dengan Rusia.
“Baca juga:Pengadilan Rusia Jatuhkan Denda Fantastis ke Google, Simak Penjelasannya”
Presiden Rusia Vladimir Putin memperbarui peringatannya ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Moskow, kata dia, sedang merumuskan cara untuk merespons jika negara-negara Barat menyetujui serangan Ukraina ke wilayah Rusia, dengan menggunakan senjata jarak jauh yang disumbangkan negara-negara anggotanya.
“Simak juga: Ketegangan Israel-Iran Memuncak, AS Kirim Pesawat B-52 ke Timur Tengah”
Sebelumnya Putin sempat melontarkan ancaman yang sama awal bulan September lalu setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris mempertimbangkan untuk membiarkan Kyiv menggunakan senjata jarak jauh ke sasaran Rusia, dan memperingatkan bahwa hal ini akan membuat NATO “berperang” dengan Moskow.
“Mereka tidak memberi tahu saya apa pun tentang hal itu, tapi saya harap mereka mendengarnya,” kata Putin. “Karena, tentu saja, kami juga harus mengambil beberapa keputusan untuk diri kami sendiri,” tambahnya.
Lagipula, tegas Putin, pasukan Ukraina memang tidak bisa menggunakan NATO itu sendirian. Justru, spesialis dari negara-negara NATO sendirilah yang mampu melakukannya. “Pasukan Ukraina tidak dapat menggunakan senjata ini sendirian,” tegasnya.
Rusia terlibat perang dengan Ukraina sejak 2022, dengan keinginan Ukraina bergabung ke NATO sebagai salah satu penyebabnya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak sekutu Barat untuk mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh terhadap sasaran di dalam wilayah Rusia.
Bulan lalu, para pejabat Barat menunjukkan bahwa keputusan mengenai penggunaan rudal tersebut hampir diambil. Namun, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden AS Joe Biden menunda keputusan itu di tengah ancaman dari Moskow. AS telah mengirimkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina, yang memiliki jangkauan sekitar 190 mil, sedangkan Inggris dan Prancis mengirimkan rudal jelajah Anglo-French Storm Shadow (SCALP) dengan jangkauan 155 mil.
Namun, negara NATO lain Jerman menolak menyediakan rudal Taurus ke Ukraina. Ini secara umum mirip dengan rudal peluncur udara Inggris, Storm Shadow.
Sementara itu, sejak akhir 2022, ekonom terkemuka Nouriel Roubini mengungkapkan bahwa dunia saat ini terancam Perang Dunia Ketiga (PD III). Eskalasi perang Rusia-Ukraina yang menyeret kekuatan seperti AS menjadi salah satu penyebab, selain konflik China dan Taiwan, serta ketegangan Iran dan Israel.