iNews Football – Bayern Munich harus merelakan salah satu ikon terbesarnya, Thomas Mueller, meninggalkan klub musim depan. Keputusan ini mengakhiri perjalanan panjang sang pemain bersama Die Roten. Mueller telah menjadi bagian dari tim utama sejak tahun 2008. Dalam kurun waktu tersebut, ia meraih berbagai gelar domestik dan internasional. Kontribusinya bukan hanya dalam bentuk gol dan assist. Lebih dari itu, ia adalah simbol loyalitas, etos kerja, dan jiwa kepemimpinan. Bayern menyampaikan perpisahan ini dengan penuh rasa hormat dan emosional. Keputusan Mueller hengkang diambil setelah diskusi panjang dengan manajemen. Ia memilih mencari tantangan baru sebelum mengakhiri kariernya sebagai pemain profesional.
Thomas Mueller merupakan produk akademi Bayern Munich yang sangat sukses. Ia menembus tim utama pada era Louis van Gaal. Sejak itu, ia menjadi pemain andalan di berbagai era pelatih. Dari Jupp Heynckes, Pep Guardiola, hingga Julian Nagelsmann, semua memercayainya. Mueller mencatat lebih dari 650 penampilan di semua kompetisi. Ia juga menyumbangkan lebih dari 230 gol dan 250 assist untuk klub. Angka-angka ini membuktikan kontribusinya yang konsisten. Ia terlibat dalam 12 gelar Bundesliga, 2 Liga Champions, dan banyak trofi lainnya. Tak banyak pemain yang bisa bertahan sedemikian lama di level tertinggi. Mueller adalah pengecualian.
“Baca Juga : Evandra Florasta Yakin RI Bisa Menang Semua Laga”
Keputusan Thomas Mueller meninggalkan Bayern tidak diambil dengan mudah. Ia merasa waktunya telah tiba untuk mencoba pengalaman baru. Usia yang sudah memasuki 35 tahun membuatnya ingin memaksimalkan sisa karier. Mueller juga merasa perannya di tim utama mulai berkurang. Dalam beberapa musim terakhir, ia lebih sering tampil sebagai pemain pengganti. Meski tetap memberikan dampak, ia menginginkan menit bermain lebih banyak. Selain itu, ada tawaran menarik dari klub luar negeri. Mueller tertarik menjajal kompetisi di luar Jerman, sesuatu yang belum pernah ia lakukan. Ia ingin menutup karier dengan petualangan berbeda.
Kepergian Thomas Mueller mendapat reaksi emosional dari para penggemar. Ia adalah figur yang sangat dicintai oleh pendukung Bayern. Video perpisahan yang dirilis klub dipenuhi komentar haru dan dukungan. Banyak fans menyebutnya sebagai legenda sejati yang tak tergantikan. Pihak klub juga menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasinya. Presiden klub, Herbert Hainer, menyebut Mueller sebagai simbol budaya Bayern. Bahkan para pemain muda mengaku terinspirasi oleh etos kerja dan karakternya. Perpisahan ini menjadi momen reflektif bagi seluruh elemen klub. Mereka menyadari bahwa era keemasan tertentu memang harus berakhir.
“Simak juga: Sylvester Stallone Melawan Earnie Shavers yang Hampir Tewas”
Mueller tidak hanya berperan sebagai playmaker atau penyerang. Ia juga menjadi pemimpin di ruang ganti dan pelatih di lapangan. Banyak pemain muda belajar dari caranya membaca permainan. Julukan “Raumdeuter” atau pembaca ruang menjadi ciri khasnya. Ia ahli dalam menemukan celah di pertahanan lawan. Selain itu, ia juga aktif di kegiatan sosial dan media. Gaya bicaranya yang santai membuatnya populer di kalangan jurnalis. Ia juga dikenal rendah hati dan tidak pernah mencari sorotan. Kontribusinya terhadap tim sangat menyeluruh, tidak hanya statistik semata.
Thomas Mueller memegang berbagai rekor di Bundesliga dan kompetisi Eropa. Ia adalah pencetak assist terbanyak dalam sejarah Bundesliga. Ia juga memegang rekor partisipasi dalam gelar Bundesliga terbanyak. Di level internasional, ia menjadi pemain penting bagi Jerman sejak 2010. Ia meraih Sepatu Emas di Piala Dunia 2010 dan membantu Jerman juara 2014. Karier internasionalnya sejajar dengan para legenda besar. Di Bayern, ia menjadi satu-satunya pemain yang terlibat dalam dua treble winners. Pencapaian ini menempatkannya dalam kelompok elit pemain sepak bola dunia. Mueller bukan hanya legenda klub, tapi juga legenda nasional.
Spekulasi mengenai klub tujuan Thomas Mueller mulai mencuat di media. Beberapa klub MLS di Amerika Serikat tertarik meminangnya. Klub seperti Inter Miami disebut-sebut sudah melakukan pendekatan. Ada juga rumor yang mengaitkannya dengan Liga Arab Saudi. Namun, Mueller belum memberikan konfirmasi resmi. Ia hanya mengatakan ingin bermain di tempat yang memberinya peran penting. Selain itu, ia ingin merasakan atmosfer baru dalam dunia sepak bola. Keputusan ini akan diumumkan setelah musim 2024/25 berakhir. Ia ingin menuntaskan musim terakhirnya dengan penuh rasa hormat. Tujuan utamanya tetap bermain dan berkontribusi maksimal.
Setelah pensiun, banyak yang memprediksi Thomas Mueller akan kembali ke Bayern. Ia dianggap cocok menjadi pelatih atau bagian dari manajemen. Kemampuan komunikasinya sangat baik dan ia memahami filosofi klub. Bayern dikenal suka merekrut mantan pemain sebagai bagian staf. Contoh nyatanya adalah Oliver Kahn dan Hasan Salihamidžić. Mueller bisa mengikuti jejak mereka jika tertarik pada dunia manajemen. Namun, ia juga sempat menyatakan minat menjadi pelatih akademi. Ia ingin membina generasi muda yang memiliki karakter kuat. Apapun pilihannya nanti, pintu Bayern akan selalu terbuka baginya.
Warisan terbesar Mueller di Bayern adalah loyalitas dan profesionalisme. Ia tetap bersama klub meski sempat diturunkan ke bangku cadangan. Ia tidak pernah mengeluh dan terus memberikan kontribusi terbaik. Pemain muda melihatnya sebagai teladan dalam bersikap dan bekerja keras. Mueller juga menunjukkan bahwa pemain bisa sukses tanpa harus sering pindah klub. Ia membuktikan bahwa konsistensi dan dedikasi lebih penting dari sensasi. Dengan hengkangnya Mueller, Bayern kehilangan sosok panutan. Tapi warisannya akan terus hidup dalam setiap pemain yang belajar darinya. Ia akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub, tak tergantikan oleh siapapun.