iNews Football – Laga seru antara Manchester United dan Chelsea diwarnai drama di bawah mistar. Altay Bayindir, kiper cadangan MU, tampil sebagai starter. Namun performanya jauh dari harapan. Ia melakukan blunder fatal yang berujung gol bagi Chelsea. Aksi tersebut memicu reaksi keras dari para fans MU. Di media sosial, mereka mendesak Erik ten Hag agar segera memainkan kembali Andre Onana. Blunder Bayindir dianggap sebagai titik balik kekalahan MU. Ketegangan meningkat setelah tim kehilangan momentum akibat kesalahan konyol tersebut. Sorotan publik langsung tertuju pada posisi penjaga gawang.
Pada babak pertama, MU tampil cukup solid dengan beberapa serangan balik tajam. Namun di menit ke-39, kesalahan tak terduga terjadi. Bayindir salah mengantisipasi bola backpass dari Harry Maguire. Ia mencoba mengontrol bola di dalam kotak penalti. Tapi kontrolnya buruk dan bola dicuri penyerang Chelsea. Gol pun tercipta dengan mudah. Situasi ini langsung mengubah arah permainan. Chelsea jadi lebih percaya diri. Sebaliknya, MU tampak goyah dan kehilangan fokus. Gol tersebut disebut-sebut menjadi titik krusial yang membuat MU gagal bangkit di babak kedua.
“Baca Juga : Rossoneri Diingatkan Jangan Rekrut Joao Felix”
Andre Onana memang bukan tanpa cela sejak didatangkan dari Inter Milan. Ia sempat mendapat banyak kritik di awal musim karena performa yang inkonsisten. Namun seiring waktu, ia menunjukkan peningkatan signifikan. Onana dikenal sebagai kiper modern yang mampu membangun serangan dari belakang. Kepercayaan Erik ten Hag kepadanya cukup besar. Ia menjadi starter di sebagian besar pertandingan Premier League dan Liga Champions. Meskipun beberapa kali melakukan kesalahan, Onana tetap dianggap lebih berpengalaman dan tenang. Fans menilai Onana punya mental yang lebih siap untuk tekanan besar.
Tak butuh waktu lama hingga tagar #BringBackOnana menjadi tren di Twitter. Ribuan fans mencurahkan kekesalannya terhadap Bayindir. Beberapa menyebut bahwa MU terlalu berjudi dengan menurunkan kiper yang minim pengalaman di laga besar. Ada pula yang menyoroti keputusan pelatih yang dianggap meremehkan Chelsea. Komentar bernada satire dan frustrasi menghiasi kolom media sosial resmi klub. Beberapa fans bahkan membandingkan Bayindir dengan kiper masa lalu seperti Taibi dan Ricardo. Nama-nama yang lekat dengan memori buruk fans MU terkait blunder di masa lalu.
“Simak juga: Duel Ulang Artur Beterbiev dan Bivol: Tantangan Baru di Ring”
Altay Bayindir bergabung dari klub Fenerbahçe sebagai pelapis Onana. Ia diboyong dengan ekspektasi sebagai kiper masa depan. Namun minimnya menit bermain membuat adaptasinya berjalan lambat. Penampilannya melawan Chelsea adalah yang kedua di Premier League musim ini. Statistik menunjukkan distribusi bolanya tidak akurat, dengan akurasi umpan hanya 63 persen. Reaksi refleks juga terbilang lambat dalam situasi tekanan. Tim pelatih mungkin melihat laga ini sebagai bagian dari proses belajar. Tapi sayangnya, di klub sebesar MU, kesalahan seperti itu sulit dimaafkan oleh publik.
Menurut sumber internal klub, ruang ganti sempat memanas usai pertandingan. Beberapa pemain senior terlihat memberi semangat pada Bayindir. Namun Erik ten Hag dikabarkan sangat kecewa. Dalam konferensi pers, sang pelatih tidak menyalahkan satu individu secara langsung. Tapi ia mengakui bahwa kesalahan itu sangat merugikan. Saat ditanya soal Onana, Ten Hag hanya mengatakan bahwa evaluasi akan dilakukan secepatnya. Ia menyadari tekanan dari fans dan pentingnya menjaga stabilitas tim. Keputusan untuk kembali memainkan Onana sangat mungkin dilakukan dalam laga berikutnya.
Blunder Bayindir tidak hanya berdampak pada hasil pertandingan. Kepercayaan lini belakang MU terhadap kiper menjadi terganggu. Bek seperti Varane dan Lindelöf terlihat lebih ragu memberikan umpan pendek. Mereka jadi cenderung melakukan long ball yang tidak efektif. Hal ini mempengaruhi pola permainan MU secara keseluruhan. Serangan jadi tidak terbangun dari belakang. MU kehilangan ritme penguasaan bola yang biasanya jadi senjata. Jika kondisi ini berlanjut, pertahanan MU akan semakin rapuh. Perlu evaluasi menyeluruh agar hal seperti ini tidak terulang.