iNews Football – Kehadiran Luis Milla dalam pertandingan El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid di Jakarta menyita perhatian besar dari publik. Laga ini bukan sekadar pertandingan tunda. Melainkan bagian dari rangkaian tur promosi sepak bola internasional yang digelar di berbagai kota besar. Jakarta menjadi salah satu kota yang dipilih. Karena basis penggemar sepak bola Spanyol di Indonesia sangat besar dan aktif.
Sejak pagi hari, suasana sekitar stadion sudah dipenuhi oleh lautan suporter. Mereka mengenakan jersey Barcelona atau Real Madrid. Beberapa membawa bendera, spanduk, dan syal klub kesayangan. Antusiasme luar biasa ini menunjukkan bahwa gairah terhadap El Clasico tak mengenal jarak geografis. Meski pertandingan berlangsung di luar Spanyol. Euforianya tak kalah dibandingkan laga di Camp Nou atau Santiago Bernabeu. Bahkan, teriakan dan lagu-lagu dukungan menggema sebelum kick-off dimulai.
“Baca Juga : Sebastian Fundora Tak Terbendung, KO Lawan dan Siap Hadapi Zayas”
Kehadiran Luis Milla bukan tanpa alasan. Sebagai mantan pelatih Timnas Indonesia dan eks pemain timnas Spanyol, Milla diundang sebagai duta kehormatan. Ia terlihat aktif berinteraksi dengan para penggemar. Memberikan tanda tangan dan bahkan sempat melakukan sesi coaching clinic terbatas. Milla juga duduk di bangku VIP. Bersama beberapa mantan pemain legendaris dari La Liga. Kehadirannya disambut sangat hangat oleh publik Indonesia. Banyak yang masih mengingat kontribusinya saat menangani skuad Garuda.
Meski hanya laga ekshibisi, kedua tim bermain dengan semangat tinggi. Para pemain muda dari akademi Barcelona dan Real Madrid tampil impresif. Tak jarang aksi individu mereka memicu decak kagum dari penonton. Pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2. Namun, sorakan dan tepuk tangan terus bergema hingga menit akhir. Penonton tampak puas dengan hiburan yang disajikan. Beberapa momen duel satu lawan satu di tengah lapangan menjadi sorotan utama. Karena menunjukkan kualitas teknik dan kecepatan yang luar biasa.
“Simak juga: PSG Waswas Hadapi Arsenal yang Sedang On Fire”
Beberapa media internasional turut meliput laga ini. Mereka mencatat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap sepak bola Spanyol. Artikel-artikel mereka menyoroti semangat luar biasa suporter lokal. Bahkan menyebut Jakarta sebagai “markas kedua” El Clasico. Video sorakan penonton dan koreografi tribun viral di media sosial. Tagar #ElClasicoJakarta sempat menempati trending topic di Twitter Indonesia. Dukungan besar ini membuat promotor optimis menggelar event serupa tahun depan.
Kehadiran El Clasico di Jakarta membuka peluang kolaborasi lebih luas. Pihak La Liga dan federasi sepak bola Indonesia dikabarkan menjajaki kerja sama akademi. Tujuannya meningkatkan kualitas pembinaan usia dini di Indonesia. Luis Milla juga menyampaikan harapannya agar talenta muda lokal bisa lebih banyak dilirik klub Eropa. Ia menyebut bahwa disiplin dan pola latihan yang tepat bisa menjembatani kesenjangan kualitas. Bahkan beberapa pelatih muda lokal ikut hadir dan mencatat hal-hal teknis selama pertandingan berlangsung.
Tak hanya sepak bola, event ini juga menggeliatkan sektor ekonomi kreatif. Banyak UMKM lokal membuka booth makanan, merchandise, dan aksesori klub di sekitar stadion. Penjualan jersey resmi dan replika melonjak signifikan. Bahkan beberapa pengrajin lokal mengklaim kehabisan stok hanya dalam dua jam. Area hiburan keluarga dan photobooth bertema El Clasico juga ramai dipadati pengunjung. Ini menjadi bukti bahwa olahraga mampu menjadi pendorong sektor ekonomi. Apalagi jika dikelola dengan konsep yang menarik dan partisipatif.