iNews Football – Henrikh Mkhitaryan menjadi sorotan usai laga leg pertama semifinal Liga Champions. Ia tampil solid di lini tengah dan menginspirasi rekan-rekannya. Namun, perhatian kini tertuju pada leg kedua yang akan berlangsung di kandang lawan. Salah satu tantangan terberat Inter Milan adalah menghentikan Lamine Yamal. Pemain muda Barcelona itu menunjukkan performa luar biasa di laga pertama. Dia memberikan instruksi penting bagi rekan satu timnya untuk mengantisipasi ancaman Yamal.
“Baca Juga : Sparring Seru! Presiden AMMAF Davron Juraev Saling Pukul di Warrior MMA”
Lamine Yamal mencetak satu assist dan beberapa peluang berbahaya di leg pertama. Kecepatan dan kelincahannya menyulitkan lini belakang Inter Milan. Usianya yang baru 16 tahun tidak menghalangi kepercayaan dirinya di lapangan. Mkhitaryan menyebut Yamal sebagai talenta langka yang harus dikawal ketat. Ia meminta rekan-rekan bek sayap agar tidak membiarkan Yamal bergerak bebas.
Dalam sesi latihan tertutup, Mkhitaryan meminta Inter bermain lebih agresif. Ia menyarankan pressing tinggi sejak awal laga agar Barcelona tidak nyaman membangun serangan. Tekanan kolektif dari lini tengah ke depan jadi kunci menurut Mkhitaryan. Ia juga mengingatkan soal bahaya transisi cepat dari Yamal dan rekan-rekannya.
“Simak juga: Walcott Kritik PSG: Kurang Tajam di Depan Gawang Arsenal”
Selain tekanan, koordinasi antar pemain belakang menjadi fokus utama. Mkhitaryan berdiskusi langsung dengan Bastoni dan Pavard soal formasi garis pertahanan. Ia menilai komunikasi antarlini harus lebih baik dibanding laga sebelumnya. Barcelona sangat eksplosif dan bisa mencetak gol dalam waktu singkat. Kekompakan barisan belakang bisa mengurangi risiko kebobolan dini.
Skuad Inter tidak ingin mengulangi kesalahan seperti musim lalu. Mereka kini dalam kondisi fisik prima dan tanpa cedera berarti. Pelatih Simone Inzaghi memberikan ruang bagi pemain senior seperti Mkhitaryan untuk menyampaikan pandangan taktik. Yamal akan jadi fokus utama dalam analisis video dan sesi latihan. Inter ingin menjaga peluang lolos ke final terbuka lebar.
Sebagai pemain senior, Mkhitaryan dikenal sebagai sosok inspiratif. Ia sering menjadi penghubung antara pelatih dan pemain muda. Dalam laga seberat semifinal, pengalaman seperti miliknya sangat dibutuhkan. Ia tidak hanya bicara, tetapi juga memberi contoh lewat kerja keras di lapangan. Rekan-rekan tim menyebut Mkhitaryan sebagai ‘otak’ permainan di lini tengah.