iNews Football – Juventus kembali mencatatkan sejarah dalam kompetisi domestik. Klub raksasa Italia ini berhasil menumbangkan Venezia dalam laga penting. Pertandingan yang berlangsung di Allianz Stadium tersebut menyita perhatian publik. Bukan hanya karena hasilnya, tetapi juga akibat dampaknya. Kekalahan itu membuat Venezia resmi terdegradasi ke Serie B. Sebaliknya, Juventus mempertahankan posisinya di empat besar klasemen.
Sejak peluit awal, Juventus tampil menekan tanpa ampun. Mereka menguasai lini tengah dan membatasi ruang gerak Venezia. Operan cepat dan transisi solid membuat lawan kesulitan berkembang. Allegri menurunkan formasi 3-5-2 dengan pendekatan pragmatis. Federico Chiesa tampil eksplosif di sisi kiri serangan. Ia beberapa kali membuat lini belakang Venezia kewalahan. Rabiot dan Locatelli mengendalikan tempo pertandingan dengan matang. Disiplin taktik menjadi kunci utama dominasi mereka.
“Baca Juga : ONE Championship Kembali ke AS, Stamp Fairtex Bertarung Melawan Temannya”
Gol pembuka terjadi pada menit ke-23 lewat sundulan Vlahovic. Umpan silang dari Cambiaso disambut sempurna olehnya. Kiper Venezia tidak mampu mengantisipasi bola yang mengarah tajam. Gol tersebut membuat Juventus semakin percaya diri menekan. Venezia terlihat mulai kehilangan semangat bertahan dengan rapi. Lima menit setelahnya, Juventus kembali mencetak peluang berbahaya. Namun, penyelesaian akhir masih belum maksimal. Kendati demikian, dominasi tetap mereka pertahankan hingga babak pertama usai.
Pelatih Venezia mencoba mengubah strategi pada babak kedua. Mereka memainkan formasi 4-3-3 untuk menambah tekanan ke lini depan. Namun Juventus tetap konsisten menjaga kestabilan permainan. Tekanan dari Venezia hanya menghasilkan satu tembakan tepat sasaran. Szczesny tampil tenang mengamankan gawangnya dari ancaman tersebut. Sementara itu, Juventus melancarkan serangan balik cepat. Pada menit ke-65, gol kedua datang melalui kaki Chiesa. Ia mengecoh dua bek lawan sebelum menendang keras ke pojok kanan.
“Simak juga: Lintang Satya Curi Perhatian Dunia MMA Lewat Prestasi”
Kekalahan ini menimbulkan emosi campur aduk di kalangan pemain Venezia. Beberapa terlihat menangis di lapangan setelah peluit panjang. Mereka sadar bahwa musim depan akan berlaga di kasta kedua. Pendukung setia Venezia memberikan tepuk tangan sebagai bentuk dukungan. Meskipun kecewa, mereka tetap bangga pada perjuangan tim. Di sisi lain, fans Juventus menyambut kemenangan ini dengan meriah. Stadion dipenuhi yel-yel kemenangan yang menggema sepanjang malam. Hasil ini jadi pembuktian konsistensi skuad Bianconeri.
Statistik akhir memperlihatkan dominasi mutlak Juventus. Penguasaan bola mencapai 62% dengan total 17 tembakan. Sebanyak 8 tembakan mengarah ke gawang, menghasilkan dua gol bersih. Sebaliknya, Venezia hanya mencatatkan 5 tembakan dan 1 on target. Umpan akurat Juventus mencapai 91% berkat koordinasi lini tengah yang solid. Statistik tekel sukses juga memperlihatkan kedisiplinan pertahanan mereka. Setiap pemain menunjukkan kontribusi maksimal selama pertandingan berlangsung. Tidak ada kartu merah yang keluar dari kantong wasit malam itu.
Dengan kemenangan ini, Juventus tetap kokoh di posisi empat besar. Poin tambahan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Posisi Venezia kini tidak dapat terselamatkan dari degradasi. Mereka akan bergabung dengan dua tim lain yang sudah terdegradasi sebelumnya. Juventus berpeluang naik ke peringkat ketiga jika menang pada laga selanjutnya. Persaingan di papan atas semakin sengit menjelang akhir musim. Sementara itu, Venezia harus mulai mempersiapkan perombakan skuad. Mereka berencana melakukan evaluasi besar-besaran di semua lini.
Vlahovic menjadi man of the match berkat kontribusi gol pentingnya. Ia juga menciptakan tiga peluang emas sepanjang pertandingan. Chiesa tak kalah bersinar dengan aksinya yang penuh determinasi. Locatelli dan Rabiot menjadi motor penggerak lini tengah yang stabil. Di sektor belakang, Bremer tampil solid dan disiplin sepanjang laga. Szczesny mencatatkan clean sheet berkat satu penyelamatan krusial. Keharmonisan antar lini membuat Juventus terlihat sangat kompak. Para pemain terlihat termotivasi menjalani sisa musim.