iNews Football – Menjelang laga penting di pentas Eropa, Jude Bellingham mengungkapkan bahwa ia banyak merenungi makna remontada. Istilah yang berasal dari bahasa Spanyol ini berarti ‘kebangkitan’ atau ‘pembalikan keadaan’. Dalam dunia sepak bola, remontada identik dengan keberhasilan membalik kekalahan besar menjadi kemenangan. Sebagai gelandang andalan Real Madrid, Bellingham menjadikan momen-momen remontada sebagai inspirasi tersendiri. Apalagi jelang pertandingan yang bisa menentukan nasib tim di musim ini.
Real Madrid memiliki sejarah panjang terkait remontada yang menggetarkan. Dari era Raul, Zidane, hingga Cristiano Ronaldo, klub ini selalu dikenal tidak mudah menyerah. Salah satu yang paling diingat tentu remontada melawan PSG pada 2022. Dalam posisi tertinggal agregat, Madrid mampu bangkit dan lolos dengan dramatis. Bellingham yang kini mengenakan seragam putih ikut mempelajari semangat yang diwariskan para legenda. Ia percaya bahwa sejarah seperti itu bisa menambah kekuatan mental tim saat ini.
Bellingham juga merenungi bagaimana dirinya sendiri pernah mengalami situasi yang menuntut kebangkitan. Sejak masih bermain di Birmingham City, ia sudah merasakan tantangan berat. Di Borussia Dortmund, ia membuktikan diri sebagai gelandang muda berbakat di Bundesliga. Setiap langkah dalam kariernya dilalui dengan perjuangan dan determinasi tinggi. Kini, saat berada di panggung terbesar Eropa, ia merasa perjalanan hidupnya selaras dengan semangat remontada.
Menjelang laga besar, tim pelatih Real Madrid fokus pada aspek fisik dan psikologis pemain. Bellingham menyebut bahwa sesi motivasi dan visualisasi jadi bagian dari rutinitas penting. Ia dan rekan-rekan tim diajak menonton cuplikan laga-laga remontada sebelumnya. Hal ini membentuk mindset positif dan kepercayaan diri tinggi. Menurut Bellingham, ketika seseorang percaya bisa membalikkan keadaan, maka energi tim juga ikut menyala. Itulah kenapa aspek mental jadi fondasi utama dalam laga-laga sulit.
“Simak juga: Conor McGregor Bidik Kursi Presiden Irlandia, Apa Motivasinya?”
Stadion Santiago Bernabeu sering disebut sebagai tempat yang menghidupkan keajaiban. Bellingham mengaku terpukau dengan atmosfer yang luar biasa dari para fans. Ketika tim tertinggal, dukungan suporter justru semakin besar. Ini membuat pemain seperti mendapat energi tambahan yang tak terlihat. Dalam laga-laga penting, kekuatan dari tribun bisa mengubah arah pertandingan. Bellingham mengaku tak sabar merasakan kembali momen-momen yang penuh adrenalin tersebut.
Pelatih Carlo Ancelotti dikenal sebagai sosok yang fleksibel dalam strategi, termasuk saat tim tertinggal. Dalam situasi remontada, Madrid kerap beralih ke skema lebih menyerang. Bellingham yang berperan sebagai gelandang box-to-box punya peran penting dalam transisi cepat. Ia menjadi jembatan antara pertahanan dan lini depan. Dalam laga penting nanti, ia siap bermain lebih agresif dan mengambil risiko lebih besar. Hal ini sesuai dengan filosofi tim yang tak pernah puas hanya dengan hasil imbang.
Sebagai pemain muda yang bersinar cepat, Bellingham tentu mendapat sorotan besar. Banyak pengamat meragukan apakah ia bisa konsisten dalam tekanan tinggi. Namun, ia justru menjadikan kritik sebagai bahan bakar motivasi. Remontada bukan hanya soal skor, tetapi juga tentang membalikkan persepsi. Bellingham ingin membuktikan bahwa generasi muda juga bisa menjadi pembeda di laga besar. Ia ingin membungkam keraguan dengan aksi nyata di lapangan hijau.
Dalam berbagai wawancara, Bellingham menyebut nama-nama seperti Sergio Ramos, Luka Modric, dan Iker Casillas sebagai inspirasinya. Mereka semua pernah membawa Madrid meraih comeback bersejarah. Ia merasa terhormat bisa meneruskan semangat yang sudah tertanam di klub. Bahkan dalam sesi latihan, para legenda kadang datang dan berbagi cerita. Kisah-kisah mereka memberi kekuatan batin tersendiri bagi Bellingham. Ia berharap bisa menjadi bagian dari sejarah itu lewat laga mendatang.
Di usianya yang masih muda, Jude Bellingham punya ambisi besar untuk mencetak sejarah. Ia ingin dikenang bukan hanya sebagai pemain muda berbakat, tapi juga sebagai pemimpin di momen sulit. Ia menyadari bahwa laga besar adalah panggung ideal untuk membuktikan kapasitas diri. Jika berhasil mencetak gol penentu atau menyelamatkan tim di menit akhir, maka namanya akan tercatat dalam sejarah klub. Hal seperti inilah yang selalu dibayangkannya setiap malam sebelum bertanding.