iNews Football – Skuad Garuda siap menghadapi Piala AFF 2024, yang kini dikenal dengan nama ASEAN Cup 2024, yang akan dimulai pada 8 Desember 2024. Namun, dengan sejarah panjang Indonesia di ajang ini, timnas Indonesia kembali harus menghadapinya dengan status ‘Si Mr Runner-up’. Bisakah Indonesia menghapus predikat tersebut kali ini?
Piala AFF 2024 akan berlangsung dari 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, dengan 10 negara ASEAN yang ikut serta. Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Myanmar, Laos, Vietnam, dan Filipina. Laga perdana Indonesia akan berlangsung pada 9 Desember 2024 di Thuwunna Stadium, Myanmar, yang akan menjadi ujian pertama bagi skuad Garuda.
Turnamen ini sangat penting bagi Indonesia yang berambisi menghapus status runner-up yang selalu menghantui mereka di Piala AFF. Timnas Indonesia tercatat enam kali mencapai final, namun selalu gagal meraih gelar juara, menjadikan mereka negara dengan finis kedua terbanyak dalam sejarah turnamen ini.
“Baca juga: Marselino Ferdinan 3,8 Juta Followers, Melebihi Oxford United!”
Piala AFF pertama kali digelar pada 1996, dan Indonesia tidak pernah meraih juara meski selalu tampil kompetitif. Indonesia telah tiga kali kalah di final dari Thailand, yaitu pada tahun 2000, 2002, dan 2004. Pada tahun 2010, Indonesia kembali kalah dari Thailand di final. Indonesia juga menelan kekalahan dari Singapura pada 2004 dan Malaysia pada 2010. Kegagalan ini telah menjadi bagian dari sejarah pahit yang selalu membayangi perjuangan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF.
Namun, meskipun status runner-up terus melekat, timnas Indonesia selalu menjadi salah satu kekuatan besar di Asia Tenggara. Indonesia juga mampu memberikan perlawanan sengit di setiap edisi Piala AFF. Kini, Piala AFF 2024 menjadi kesempatan bagi timnas Indonesia untuk meraih prestasi tertinggi setelah lebih dari dua dekade menunggu.
Piala AFF 2024 menjadi ajang yang penting bagi Indonesia, mengingat banyak pemain muda yang dipersiapkan oleh PSSI untuk berpartisipasi. Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam Bahar, Justin Hubner, Rafael Struick, Hokky Caraka, Marselino Ferdinan, dan Muhammad Ferarri menjadi pemain kunci yang diandalkan dalam turnamen ini.
Selain itu, ada beberapa debutan yang berpotensi memberikan warna baru dalam skuad Indonesia. Seperti Armando Obet ORopa, Victor Benjamin Dethan, dan Arsa Ramadan Ahmad. Kehadiran pemain-pemain muda ini diharapkan dapat memberikan dinamika baru bagi timnas Indonesia dalam upaya meraih gelar juara yang telah lama dinantikan.
Namun, PSSI sendiri tidak memasang target juara yang muluk-muluk di Piala AFF 2024. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyebutkan bahwa Piala AFF kali ini lebih sebagai ajang uji coba atau trial. “Kalau saya sudah pernah mengeluarkan, SEA Games kita fokus, Asian Games kita kirim tim muda, di AFC senior dan U-23 kita harus serius, di AFF sebagai trial saja,” ungkap Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Meskipun begitu, prestasi di Piala AFF tetap memiliki arti penting bagi Timnas Indonesia, dan kegagalan di turnamen ini tidak akan mengurangi semangat skuad Garuda dalam meraih kemenangan di masa depan.
Dengan pemain-pemain muda yang penuh potensi dan pengalaman, serta pelatih Shin Tae-yong yang terus membimbing tim, Indonesia memiliki kesempatan untuk melangkah lebih jauh di Piala AFF 2024. Meskipun tak ada target juara yang jelas, harapan untuk mematahkan status ‘Si Mr Runner-up’ tetap ada. Akankah Indonesia akhirnya menghapus dahaga gelar juara setelah bertahun-tahun menjadi runner-up? Kita tunggu aksi mereka di Piala AFF 2024.