iNews Football – Kabar mengejutkan datang dari London Utara. Son Heung-min, bintang andalan Tottenham Hotspur, mengalami cedera dalam laga terakhir. Cedera tersebut cukup parah sehingga memaksanya absen dalam beberapa pertandingan penting ke depan. Ini menjadi pukulan berat bagi tim yang sedang bersaing ketat di papan atas Liga Inggris. Son bukan sekadar pencetak gol, tapi juga penggerak utama lini serang. Dengan absennya sang kapten, beban besar kini berpindah ke pemain-pemain pelapis. Lini kedua harus segera tampil maksimal untuk menjaga harapan Spurs tetap hidup.
Son bukan pemain biasa. Ia memiliki kecepatan, kecerdasan taktik, dan insting gol luar biasa. Dalam beberapa musim terakhir, ia menjadi tulang punggung klub. Kombinasinya dengan lini depan, terutama saat bekerja sama dengan Kane dahulu, membuat pertahanan lawan selalu kewalahan. Kini, di musim baru tanpa kehadiran pemain bintang lain, Son justru mengemban peran lebih besar. Ia bukan hanya pencetak gol, tapi juga kreator dan motivator. Cedera ini berarti kehilangan lebih dari sekadar satu pemain.
“Baca Juga : Remontada Jadi Bahan Renungan Bellingham Jelang Laga Besar”
Cedera yang diderita Son adalah robekan otot paha bagian belakang. Hal ini biasanya memerlukan waktu pemulihan minimal tiga hingga lima pekan. Dalam periode ini, Tottenham harus menghadapi beberapa lawan berat. Kehilangan Son membuat pelatih harus memutar otak. Strategi yang sebelumnya bergantung pada transisi cepat dan eksploitasi ruang lewat Son, kini tak bisa digunakan. Lini kedua harus beradaptasi dengan sistem baru yang menitikberatkan pada kolektivitas. Ini tantangan besar, tetapi juga kesempatan bagi pemain lain bersinar.
Beberapa nama muncul sebagai calon pengganti. Brennan Johnson, misalnya, memiliki kecepatan yang mirip dengan Son. Namun masih minim pengalaman di level tertinggi. Ada juga Bryan Gil, pemain muda Spanyol yang dikenal dengan dribel lincahnya. Richarlison kemungkinan akan mendapat peran lebih sentral, meski penampilannya masih belum stabil. Di lini tengah, James Maddison harus meningkatkan kreativitasnya untuk menyuplai bola ke depan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana lini kedua mampu mengisi kekosongan sang kapten.
“Simak juga: Abel Mendoza: Petinju Muda Tak Terkalahkan yang Ingin Ambil Rekor Mayweather”
Meskipun kehilangan Son menjadi beban besar, para pemain dan staf pelatih tetap optimis. Dalam wawancara usai latihan, beberapa pemain menyatakan bahwa mereka termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi tim. Pelatih juga menegaskan pentingnya mentalitas kolektif. Tanpa satu pemain pun, Tottenham harus tetap solid sebagai unit. Mereka percaya bahwa tantangan ini justru bisa menjadi pemicu semangat baru di ruang ganti. Dengan solidaritas yang tinggi, tim bisa tetap melaju.
Selama Son absen, jadwal Tottenham cukup padat. Mereka harus menghadapi tim-tim seperti Aston Villa, Chelsea, dan Manchester United. Selain itu, kompetisi piala domestik juga berjalan bersamaan. Ini berarti rotasi pemain akan semakin intens. Risiko cedera pada pemain lain juga meningkat. Lini kedua harus menjaga performa sekaligus stamina. Jika tidak, Tottenham bisa tergelincir dari posisi aman. Fokus, disiplin, dan strategi jitu jadi kunci agar klub tetap bersaing di papan atas meskipun tanpa sang kapten.