iNews Football – Komentar tajam datang dari mantan pemain Arsenal, Theo Walcott. Ia memberikan penilaian kritis terhadap performa Paris Saint-Germain saat menghadapi Arsenal. Laga tersebut berlangsung sengit dalam babak perempat final Liga Champions. Namun, menurut Walcott, PSG tampil kurang tajam di lini depan. Mereka dinilai gagal memanfaatkan peluang emas. Meski menguasai bola lebih banyak, efektivitas mereka sangat rendah. Arsenal justru tampil efisien dengan memaksimalkan setiap serangan balik. Walcott menilai bahwa lini serang PSG terlalu bergantung pada satu-dua pemain saja. Ia menyebut hal ini sebagai salah satu kelemahan utama tim asal Prancis tersebut.
Walcott secara khusus menyoroti ketidakhadiran finishing yang meyakinkan. Menurutnya, para penyerang PSG kurang memiliki naluri membunuh di kotak penalti. Kylian Mbappé memang berbahaya, tapi tidak bisa bekerja sendiri. Ketika lawan menutup ruangnya, tak ada pemain lain yang benar-benar mengancam. Walcott menyoroti peran Gonçalo Ramos dan Ousmane Dembélé yang kurang maksimal. Mereka gagal memberikan tekanan konsisten terhadap lini belakang Arsenal. Selain itu, banyak momen di mana pemain PSG mengambil keputusan yang kurang tepat. Hal ini membuat peluang terbuang sia-sia. Walcott menganggap PSG butuh lebih banyak variasi serangan untuk menghadapi lawan tangguh.
“Baca Juga : Petarung UFC Terbaik 2024: Alex Pereira Tampilkan KO Spektakuler”
Walcott juga membandingkan pendekatan taktis antara Arsenal dan PSG. Ia menyebut Arsenal tampil lebih terorganisir dan disiplin. Mikel Arteta menerapkan strategi yang sangat efektif menghadapi tim sebesar PSG. Para pemain Arsenal tidak hanya bertahan rapi, tapi juga tajam dalam serangan balik. Kontras dengan PSG yang lebih menekankan penguasaan bola. Namun, penguasaan tanpa penyelesaian tidak memberikan hasil maksimal. Walcott menekankan pentingnya efisiensi, bukan hanya estetika permainan. Arsenal dinilai lebih siap mental dan taktik dalam laga besar. Ini yang membuat mereka unggul walau secara statistik kalah penguasaan bola.
Luis Enrique sebagai pelatih PSG juga tak luput dari kritik. Walcott mempertanyakan keputusan Enrique dalam memilih starting XI. Beberapa pemain tampak belum menyatu dalam sistem permainan. Selain itu, pergantian pemain yang dilakukan Enrique dinilai terlambat. Walcott menyebut ada jeda waktu terlalu lama sebelum Enrique menanggapi perubahan taktik Arsenal. Ini membuat PSG tidak bisa mengimbangi dinamika permainan. Enrique juga terlalu terpaku pada gaya bermain lama Barcelona. Gaya tersebut tidak selalu efektif ketika menghadapi tim seperti Arsenal yang sangat dinamis. Walcott menyarankan Enrique lebih fleksibel dalam memilih formasi dan pendekatan.
“Simak juga: Luis Enrique Nilai Gaya Main Arsenal dan PSG Tak Jauh Beda”
Reaksi dari pendukung PSG cukup beragam usai laga tersebut. Banyak yang kecewa karena hasil ini menjauhkan mereka dari ambisi juara Eropa. Sebagian besar menyalahkan kurangnya kreativitas di lini tengah. Ada pula yang merasa pemain seperti Marco Verratti sangat dirindukan. Di media sosial, tagar #PSGOut kembali mencuat. Kritik diarahkan pada manajemen klub yang dianggap kurang bijak dalam merekrut pemain. Selain itu, sorotan juga tertuju pada ketergantungan PSG pada pemain bintang. Fans menginginkan perubahan yang lebih mendasar dalam skuat. Mereka ingin melihat lebih banyak pemain muda diberi kepercayaan.
Kekalahan ini memunculkan banyak pertanyaan tentang masa depan PSG. Apakah proyek besar mereka akan terus berjalan seperti sekarang? Atau akan ada evaluasi besar-besaran di akhir musim? Masa depan Luis Enrique juga mulai dipertanyakan. Beberapa media Prancis menyebut bahwa posisi Enrique tidak lagi aman. PSG harus belajar dari kekalahan ini untuk memperbaiki struktur tim. Jika tidak, mereka akan terus gagal di pentas Eropa. Walcott berharap PSG bisa segera bangkit dan membenahi lini serang mereka. Ia menyebut klub sekelas PSG seharusnya tidak mengalami masalah dasar seperti ini.