iNews Football – Alessandro Matri, mantan penyerang Juventus, mengungkapkan kritik terhadap penampilan Romelu Lukaku di Napoli. Menurut Matri, performa bomber Belgia tersebut saat ini jauh dari masa keemasannya ketika bekerja sama dengan Antonio Conte di Inter Milan.
Sebagai seorang striker tajam di era Scudetto Inter Milan musim 2020/21, Lukaku kini dinilai belum mampu memenuhi ekspektasi setelah bergabung dengan Napoli pada musim panas ini.
Romelu Lukaku mencatatkan karier gemilang di bawah asuhan Antonio Conte di Inter Milan. Selama dua musim (2019–2021), Lukaku tampil sebagai predator di lini depan dengan catatan:
Kerjasama Conte dan Lukaku menjadi simbol kebangkitan Inter Milan setelah bertahun-tahun tanpa gelar. Permainan pressing agresif dan transisi cepat Conte sangat cocok dengan gaya bermain Lukaku, yang memanfaatkan kekuatan fisiknya untuk menahan bola dan membuka ruang bagi rekan setimnya.
Sayangnya, performa Lukaku mulai menurun setelah meninggalkan Inter Milan. Dalam tiga musim terakhir, Lukaku hanya mencetak total 50 gol untuk Chelsea, Inter (sebagai pemain pinjaman), dan AS Roma. Penurunan ini sangat mencolok dibandingkan masa keemasannya di Serie A bersama Nerazzurri.
Statistik mencatatkan:
Musim panas ini, Napoli merekrut Antonio Conte sebagai pelatih dan mendatangkan Lukaku dari Chelsea dengan mahar 30 juta euro. Kombinasi keduanya memunculkan harapan tinggi, terutama mengingat sejarah sukses mereka di Inter Milan.
Namun, hingga kini, performa Lukaku di Napoli belum sesuai ekspektasi:
Dalam program Serie A Show di DAZN, Alessandro Matri menilai bahwa performa Lukaku saat ini jauh dari masa jayanya di Inter Milan.
“Saya sangat menyukai Lukaku, tetapi dalam dua tahun terakhir, saya harus mengakui bahwa dia bukan lagi pemain yang sama seperti saat di Inter,” ujar Matri.
Matri juga mencatat bahwa keputusan Conte mengganti Lukaku pada menit ke-65 dalam beberapa pertandingan menjadi sinyal bahwa pelatihnya mulai tidak puas.
“Conte punya filosofi permainan yang sangat sukses. Namun, jika dia mengganti Lukaku lebih awal, itu menunjukkan bahwa dia juga kecewa dengan performa pemain tersebut,” tambahnya.
Beberapa faktor dianggap memengaruhi penurunan performa Lukaku, di antaranya:
Cedera dan Kebugaran:
Adaptasi Taktik:
Tekanan dan Ekspektasi Tinggi:
Ketidakefektifan Lukaku memberi tantangan besar bagi Napoli:
Beberapa langkah yang dapat diambil Napoli dan Conte untuk mengembalikan performa Lukaku antara lain:
Memperbaiki Kebugaran Fisik:
Fokus pada program kebugaran dan rehabilitasi cedera untuk memastikan Lukaku dalam kondisi terbaiknya.
Membangun Kepercayaan Diri:
Memberikan kesempatan bermain lebih banyak untuk meningkatkan kepercayaan diri Lukaku di depan gawang.
Mengintegrasikan Taktik yang Sesuai:
Mengadopsi taktik yang memaksimalkan kekuatan fisik dan kemampuan bertahan bola Lukaku.
Kolaborasi dengan Rekan Tim:
Mengasah kerja sama Lukaku dengan Osimhen untuk menciptakan lini depan yang lebih dinamis.
Romelu Lukaku menghadapi salah satu musim paling menentukan dalam kariernya. Dengan Antonio Conte di sisinya, ada harapan bahwa bomber Belgia ini dapat menemukan kembali performa terbaiknya.
Namun, sejauh ini, perjalanan Lukaku di Napoli belum sesuai ekspektasi. Kritik dari Alessandro Matri dan keputusan Conte untuk mengganti Lukaku lebih awal adalah tanda bahwa pekerjaan rumah masih banyak.
Jika Napoli ingin bersaing di Serie A dan Eropa, mengembalikan performa tajam Lukaku menjadi prioritas utama.