iNews Football – Florian Wirtz memang telah lama menjadi incaran Bayern Munich. Klub raksasa Bundesliga itu begitu getol mendekati sang pemain, bahkan ketika Wirtz masih berkostum Bayer Leverkusen. Petinggi Bayern, seperti Karl-Heinz Rummenigge dan Uli Hoeness, beberapa kali secara terbuka menyebut bahwa Wirtz adalah pemain yang cocok membela Die Roten. Bahkan, pendekatan personal pun dilakukan, terutama saat Wirtz mengalami cedera lutut pada 2022.
“Baca juga : Kebangkitan Chelsea Musim 2024/2025: Dari Awal Tanpa Harapan hingga Juara Dunia“
Kala Wirtz mengalami cedera ligamen lutut, Hoeness menawarkan bantuan untuk menjalani operasi terbaik. Sikap ini tentu meninggalkan kesan baik di hati keluarga Wirtz. Dukungan moral dan medis dari Bayern membuat mereka menilai bahwa klub tersebut benar-benar menunjukkan komitmen. Namun, meski pendekatan Bayern sangat intens, keputusan akhir tetap berada di tangan sang pemain.
Liverpool masuk sebagai pesaing kuat untuk mendapatkan tanda tangan Wirtz. Klub Premier League ini justru menggunakan pendekatan yang lebih strategis. Arne Slot, pelatih anyar Liverpool, menggelar pertemuan via Zoom untuk menyampaikan rencana jangka panjang kepada Wirtz. Dalam pertemuan tersebut, Slot memaparkan filosofi permainannya secara mendalam, termasuk bagaimana ia akan memaksimalkan potensi Wirtz di lini tengah.
“Simak juga : Timnas Indonesia Masuk Grup Berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026“
Hans-Joachim, ayah Florian Wirtz, menyebut Slot sebagai pribadi yang ramah dan sangat meyakinkan. Slot tak sekadar berbicara soal taktik, tapi juga menunjukkan empati dan visi yang menyentuh sisi emosional pemain muda tersebut. Menurut Hans, cara Slot mempresentasikan gaya permainan cepat dan dinamis khas Liga Inggris membuat Florian benar-benar jatuh hati.
Bagi Wirtz, kebebasan dalam bermain adalah hal yang tak bisa ditawar. Dan itulah yang ditawarkan Slot. Ia melihat peran spesifik yang akan dimainkan Wirtz di Anfield, serta bagaimana keunggulannya bisa ditingkatkan. Hal ini sangat kontras dengan pendekatan Bayern yang lebih tradisional. Keputusan bergabung dengan Liverpool bukan karena uang atau nama besar, tetapi karena kecocokan filosofi.
Faktor lainnya yang memperkuat keputusan Wirtz adalah fasilitas dan suasana di Liverpool. Pusat latihan yang canggih, atmosfer klub yang hangat, dan rencana jangka panjang klub membuat pemain muda ini merasa Liverpool adalah tempat yang tepat untuk berkembang. Meski Bayern telah memberikan banyak perhatian, pilihan hati Wirtz akhirnya jatuh kepada The Reds.