iNews Football – Liverpool baru saja menyepakati transfer besar senilai Rp 1,7 triliun untuk mendatangkan Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt. Nilai transfer itu mencakup pembayaran awal 69 juta paun serta sejumlah bonus tambahan. Pemain berusia 22 tahun itu dikontrak hingga tahun 2031, dan dijadwalkan menjalani tes medis pada 22 Juli 2025.
Musim lalu, Ekitike tampil luar biasa dengan mencetak 22 gol dan 13 assist dalam 48 pertandingan. Performa tersebut menjadi alasan kuat bagi Liverpool untuk berani menebusnya dengan harga tinggi. Namun, sejarah membuktikan bahwa banyak penyerang Frankfurt yang gagal bersinar setelah pindah ke klub besar.
“Baca Juga : Liverpool Serius Incar Rodrygo, Tapi Harus Jual Diaz dan Nunez Dulu!“
Contoh paling menonjol adalah Luka Jovic. Pada musim 2019/2020, Real Madrid membayar 63 juta euro untuknya, tapi cedera dan penurunan performa membuat kariernya meredup. Begitu pula dengan Sebastien Haller, yang sempat tampil apik bersama Frankfurt sebelum dijual ke West Ham seharga 50 juta euro. Sayangnya, Haller juga gagal memenuhi ekspektasi di Premier League.
“Simak Juga : Harimau Muda Tak Akan Banyak Rotasi Hadapi Indonesia“
Kasus serupa terjadi pada Randal Kolo Muani. PSG mendatangkannya dengan nilai fantastis 95 juta euro, namun performanya tidak konsisten. Kini ia dipinjamkan ke Juventus dan masa depannya pun tak menentu. Di sisi lain, Omar Marmoush yang dijual ke Manchester City seharga 75 juta euro justru menunjukkan tanda-tanda adaptasi yang menjanjikan dengan delapan gol dari 25 laga.
Jangan lupakan Andre Silva, striker yang dijual Frankfurt ke RB Leipzig dengan harga 23 juta euro. Meski nilainya lebih rendah dibandingkan nama-nama sebelumnya, performanya terus menurun hingga harus menjalani masa peminjaman di dua klub berbeda dalam dua tahun terakhir.
Melihat tren tersebut, Liverpool patut berhati-hati. Meski Ekitike memiliki potensi besar, tekanan dan ekspektasi di klub sekelas Liverpool sangatlah tinggi. Jika tidak mampu cepat beradaptasi, bukan tak mungkin Ekitike akan mengikuti jejak striker-striker Frankfurt yang sebelumnya gagal.