Eropa

Negara-negara Ini Menyambut Baik Konflik Iran vs Arab Saudi: Apa Motifnya?

iNews Football – Konflik Iran vs Arab Saudi menjadi topik hangat yang tidak hanya memengaruhi kedua negara, tetapi juga banyak negara di sekitarnya. Kedua negara ini adalah kekuatan besar di Timur Tengah yang memiliki pengaruh kuat di kalangan negara-negara Muslim. Namun, hubungan mereka selama bertahun-tahun telah menunjukkan ketegangan yang berlarut-larut, terutama dengan rivalitas geopolitik yang mendorong ketidakharmonisan antara keduanya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa beberapa negara justru merasa senang jika Iran dan Arab Saudi terlibat dalam konflik? Berikut adalah beberapa negara yang memiliki kepentingan tersembunyi dalam situasi ini.

“Baca juga: Haji 2025: Tidak Ada Percepatan Keberangkatan, Tambahan Biaya Rp 6 Juta Dikenakan”

Amerika Serikat

Hubungan antara Amerika Serikat dan Iran telah rusak total sejak Revolusi Iran 1979, yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini. Sejak saat itu, Amerika menyebut Iran sebagai musuh utama dan bahkan menganggapnya sebagai “Setan Besar.” Iran juga tidak tinggal diam; mereka menganggap AS sebagai salah satu negara yang memicu ketidakstabilan di Timur Tengah.

Bagi Amerika Serikat, Iran yang terlalu kuat dan berpengaruh di Timur Tengah bisa menjadi ancaman besar. Salah satu cara untuk mengurangi pengaruh tersebut adalah dengan memanfaatkan hubungan dengan negara-negara seperti Arab Saudi. Selama beberapa dekade, AS telah menjalin hubungan erat dengan Riyadh, tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam masalah keamanan dan militer. Jika terjadi perang antara Iran dan Arab Saudi, AS melihatnya sebagai peluang untuk melemahkan Iran lebih jauh, yang bisa memperbesar pengaruh mereka di kawasan tersebut.

Dengan Arab Saudi, AS memiliki kepentingan strategis, terutama dalam hal kontrol terhadap sumber daya energi dunia dan stabilitas kawasan. Konflik antara Iran dan Arab Saudi tentu akan menguntungkan bagi AS, meski bisa mengorbankan beberapa negara di kawasan tersebut.

“Simak juga: Penahanan Hasil Ekspor di Indonesia Terkait Rencana Kebijakan”

Israel

Seiring dengan Amerika Serikat, Israel juga menjadi negara yang merasa senang jika Iran dan Arab Saudi terlibat dalam perang terbuka. Hubungan antara Israel dan Iran telah memburuk sejak Revolusi Iran 1979, di mana Iran mengubah sikapnya terhadap Israel. Iran bahkan menganggap Israel sebagai “Setan Kecil” yang berperan dalam kebijakan imperialisme Barat di Timur Tengah. Meskipun hubungan ini tidak selalu berbentuk perang terbuka, permusuhan terus berlangsung.

Israel dan Iran saling berkompetisi dalam mempengaruhi negara-negara di kawasan, terutama dalam hal keamanan dan politik. Arab Saudi, meskipun merupakan negara mayoritas Muslim Sunni yang bersaing dengan Iran yang mayoritas Syiah, juga sering dianggap sebagai ancaman potensial bagi Israel karena sikapnya terhadap Palestina dan kebijakan politiknya di dunia Arab.

Israel bisa jadi berharap bahwa Konflik Iran vs Arab Saudi akan meredakan ketegangan di wilayah tersebut. Mereka juga bisa berharap jika salah satu pihak hancur, situasi geopolitik di Timur Tengah akan lebih menguntungkan bagi keamanan Israel. Seiring dengan itu, Israel kemungkinan melihat konflik ini sebagai kesempatan untuk memajukan agenda politik dan militer mereka di kawasan.

Negara-negara Arab lainnya


Beberapa negara Arab lainnya, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, juga mungkin melihat manfaat dari perpecahan yang lebih dalam antara Iran dan Arab Saudi. Negara-negara ini selama ini memiliki hubungan yang cenderung lebih dekat dengan Arab Saudi, dan ketegangan dengan Iran sudah berlangsung lama. Konflik terbuka antara Iran dan Arab Saudi bisa menguntungkan negara-negara tersebut dalam menegaskan dominasi mereka di kawasan, serta mengurangi pengaruh Iran.

Di sisi lain, negara-negara ini mungkin juga berharap bisa memanfaatkan kekacauan yang ditimbulkan dari konflik ini untuk memperkuat posisinya secara politik dan ekonomi, baik di dunia Arab maupun secara global.