iNews Football – UEFA secara resmi mengumumkan aturan baru yang akan berlaku mulai fase gugur Liga Champions musim depan. Aturan ini berkaitan dengan penentuan keuntungan kandang (home advantage), yang kini hanya akan diberikan kepada tim-tim yang finis di empat besar klasemen fase liga. Perubahan ini pun memicu reaksi beragam, terutama dari tim-tim yang kerap berada di papan tengah klasemen.
Sebagai langkah pembaruan, UEFA kini memberlakukan kebijakan berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya, wacana mengenai perubahan format pertandingan fase gugur telah muncul, di mana tim dengan peringkat lebih tinggi berhak menjadi tuan rumah pada leg kedua. Kini, kebijakan tersebut resmi dijalankan dengan penyesuaian. Hanya tim yang finis di posisi 1 hingga 4 yang otomatis mendapat keuntungan menggelar leg kedua di kandang pada babak 16 besar dan perempat final.
“Baca juga: Cuaca Dingin di Musim Kemarau, Bukan Karena Aphelion“
Oleh karena itu, motivasi tim-tim peserta untuk mengejar posisi puncak di fase liga akan meningkat signifikan. Sebagai contoh, tim yang finis di posisi ketiga berhak mendapat keuntungan menjadi tuan rumah leg kedua jika berhadapan dengan tim dari posisi ke-15. Dengan demikian, fase liga akan berlangsung lebih kompetitif karena setiap peringkat memiliki dampak nyata terhadap fase gugur.
Meskipun begitu, UEFA tetap memberikan peluang kepada tim di luar empat besar untuk meraih keuntungan kandang. Syaratnya, mereka harus mampu mengalahkan tim unggulan. Sebagai ilustrasi, jika tim peringkat ke-14 berhasil menyingkirkan tim peringkat ke-3 pada 16 besar, maka tim tersebut akan menggantikan posisi unggulan dalam hal hak tuan rumah pada laga berikutnya.
Namun demikian, sistem ini bukan tanpa kelemahan. Tim-tim yang berada di posisi 3 dan 4 memiliki risiko kehilangan keuntungan kandang jika berhasil melaju ke semifinal. Pasalnya, mereka berpotensi menghadapi tim dari posisi 1-2 atau tim lain yang sebelumnya telah menyingkirkan peringkat teratas. Dengan kata lain, keuntungan yang mereka dapatkan terbatas hanya pada dua fase awal babak gugur.
Tak hanya itu, UEFA juga menerapkan aturan ini secara menyeluruh di semua kompetisi antarklub. Perubahan ini akan berlaku di Liga Europa, Conference League, serta Liga Champions Putri. Oleh sebab itu, keputusan ini menjadi strategi konsisten UEFA dalam meningkatkan kualitas dan daya saing di seluruh level kompetisi Eropa.