iNews Football – Chelsea memang dikenal sebagai salah satu klub besar di Liga Inggris. Klub yang pernah meraih gelar Liga Champions ini memiliki sejarah yang cukup mentereng. Namun Enzo Maresca, pelatih anyar yang ditunjuk untuk menukangi The Blues, menegaskan bahwa masa lalu tidak bisa dijadikan tameng selamanya. Dalam wawancara terbaru, Maresca menyampaikan bahwa tim harus bangkit dan menciptakan kisah baru yang relevan dengan zaman. Ia menyebut Chelsea tidak bisa terus membanggakan pencapaian lama tanpa menunjukkan progres yang nyata di lapangan saat ini.
Musim ini, performa Chelsea dianggap belum konsisten. Meski memiliki skuat bertabur bintang, hasil di lapangan masih jauh dari ekspektasi. Tim ini terseok di papan tengah klasemen, tertinggal cukup jauh dari pesaing utama seperti Manchester City dan Liverpool. Para penggemar mulai kehilangan kesabaran. Tekanan demi tekanan datang silih berganti. Dalam situasi inilah Maresca menuntut perubahan sikap dari para pemain. Ia ingin semua elemen klub berpikir ke depan. Ia percaya hanya dengan fokus pada masa kini, klub bisa kembali ke jalur kejayaan.
Enzo Maresca dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan modern dan dinamis. Ia mengutamakan penguasaan bola dan permainan menyerang berbasis struktur taktis yang rapi. Sebelum ke Chelsea, Maresca sukses membangun tim yang disiplin dan efisien. Kini, ia ingin menerapkan prinsip serupa di Stamford Bridge. Ia percaya bahwa pemain harus belajar beradaptasi dengan sistem yang mengutamakan kerja sama tim, bukan hanya mengandalkan individualisme. Ia juga sering menekankan pentingnya mentalitas juara yang tumbuh dari kerja keras dan konsistensi, bukan dari nama besar semata.
Dalam salah satu sesi konferensi pers, Enzo Maresca menyebut bahwa mentalitas sebagian pemain Chelsea masih tertinggal. Mereka terlalu cepat puas, terlalu bergantung pada reputasi klub. Padahal, menurut Maresca, setiap pertandingan adalah pertarungan baru. Tidak ada jaminan kemenangan hanya karena memakai seragam biru. Ia ingin mengubah pola pikir tersebut. Pemain harus sadar bahwa hanya kerja keras hari ini yang bisa menciptakan sejarah esok hari. Ia pun mulai memperkenalkan sesi evaluasi individu secara rutin agar pemain bisa melihat sendiri kekurangan masing-masing.
“Baca Juga : Caroline Dubois Siap Ukir Sejarah di Tinju Wanita”
Beberapa pemain senior seperti Thiago Silva dan Raheem Sterling merespons positif pendekatan Enzo Maresca. Mereka menyadari bahwa gaya kepemimpinan yang jujur dan terbuka sangat dibutuhkan di ruang ganti. Para pemain muda pun mulai mengikuti ritme latihan yang lebih intens dan terstruktur. Meski awalnya ada kebingungan, lambat laun mereka mulai memahami visi yang dibawa sang pelatih. Perubahan suasana di ruang latihan menjadi salah satu indikator bahwa pendekatan Maresca mulai diterima oleh skuat Chelsea. Namun, ia tahu bahwa hasil tetap menjadi ukuran utama di mata publik.
Sebagai klub besar, Chelsea tidak bisa lepas dari sorotan media. Setiap kekalahan langsung menjadi headline. Suporter pun semakin vokal menyuarakan kritik. Maresca sadar bahwa ekspektasi tinggi adalah bagian dari pekerjaannya. Namun, ia juga meminta publik untuk memberi waktu dan ruang. Membangun tim yang solid tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Ia ingin proyek jangka panjang, bukan hanya pencapaian instan. Ia menilai bahwa klub yang terlalu fokus pada sejarah akan sulit berkembang. Oleh karena itu, narasi harus diubah mulai sekarang.
“Simak juga: Perbandingan Eliano Reijnders dengan Pemain Terbaik Lainnya”
Maresca juga menyinggung bahwa Chelsea era sekarang tidak bisa terus dibandingkan dengan masa emas seperti di bawah Mourinho atau Ancelotti. Situasi sepak bola telah berubah. Kompetisi makin ketat. Klub-klub lain sudah berkembang pesat dengan struktur organisasi yang modern. Ia tidak menolak sejarah, namun menegaskan pentingnya membangun identitas baru. Ia ingin generasi sekarang menciptakan pencapaian yang bisa dikenang sendiri. Bukan sekadar menumpang popularitas dari prestasi masa lalu. Karena itu, ia mendorong semua pihak di dalam klub untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas.
Beberapa keputusan strategis telah diambil oleh Maresca. Ia merombak jadwal latihan, menambah sesi analisis video, dan lebih banyak melibatkan tim data dalam membuat strategi pertandingan. Ia juga memberi peran lebih besar kepada staf pelatih dalam mengawasi perkembangan pemain muda. Bahkan ia meminta manajemen klub untuk fokus pada rekrutmen pemain yang sesuai filosofi tim, bukan hanya berdasarkan popularitas. Semua ini dilakukan untuk membangun fondasi jangka panjang. Ia ingin Chelsea tidak hanya bangkit sesaat, tapi bisa stabil dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Meskipun datang di tengah musim, Maresca tetap menetapkan target realistis. Ia ingin membawa Chelsea menembus empat besar sebagai prioritas. Jika gagal, setidaknya ada harapan untuk menjuarai salah satu kompetisi domestik. Bagi Maresca, yang lebih penting dari trofi adalah menunjukkan progres yang konsisten. Ia tidak ingin hanya menjadi pelatih sementara yang diingat karena satu kemenangan besar. Ia ingin meninggalkan warisan berupa struktur tim yang rapi, sistem permainan jelas, dan mentalitas pemain yang kuat. Itu menurutnya jauh lebih penting dari sekadar mencetak sejarah baru.
Pemilik dan jajaran manajemen Chelsea menyatakan komitmen untuk mendukung proyek Maresca. Mereka sepakat bahwa klub harus bertransformasi untuk menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, rencana jangka panjang yang diajukan Maresca disetujui tanpa banyak perdebatan. Ia diberi kewenangan penuh dalam hal teknis, termasuk dalam urusan transfer pemain. Ini menjadi sinyal positif bahwa klub mulai bergerak ke arah yang lebih terstruktur dan profesional. Dengan sinergi yang tepat, bukan tidak mungkin Maresca bisa membawa Chelsea keluar dari bayang-bayang masa lalu.