Indonesia

Indonesia Kalah Telak 0-4 dari Jepang: Hanya Unggul di Statistik Intersepsi

Puasa kemenangan Timnas Indonesia berlanjut setelah kekalahan telak 0-4 dari Jepang dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (15/11/2024) malam WIB, memperlihatkan dominasi Samurai Biru hampir di semua aspek permainan. Namun, ada satu catatan menarik: Indonesia unggul dalam jumlah intersepsi.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi dari kedua tim. Meski Timnas Garuda mampu mengimbangi permainan Jepang selama 30 menit awal, gol pertama tim tamu terjadi pada menit ke-31 melalui sepakan Kaoru Mitoma. Berkat pergerakannya yang cerdik di area kotak penalti, Mitoma memanfaatkan assist Akihiro Ienaga untuk menjebol gawang Ernando Ari.

Hanya lima menit berselang, Takumi Minamino, pemain andalan AS Monaco, menggandakan keunggulan Jepang dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Skor 0-2 menutup babak pertama.

Pada paruh kedua, Jepang kembali memperlihatkan kelasnya. Gol ketiga dicetak Hidemasa Morita di menit ke-63 melalui sundulan terarah yang memanfaatkan umpan dari Takefusa Kubo. Yukinari Sugawara menutup pesta gol Jepang di menit ke-78 dengan tembakan mendatar yang tidak mampu dijangkau kiper Indonesia.

Statistik Pertandingan

Laman resmi AFC menunjukkan dominasi penuh Jepang atas Indonesia:

  • Penguasaan bola: Jepang 66% vs Indonesia 34%.
  • Percobaan tembakan: Jepang 12 (7 on target) vs Indonesia 8 (3 on target).
  • Duel udara: Jepang memenangi 72% duel udara.
  • Duel secara keseluruhan: Jepang unggul dengan 55% kemenangan duel.

Namun, Indonesia mencatat keunggulan dalam jumlah intersepsi, yaitu 11 berbanding 8 milik Jepang. Statistik ini menunjukkan bahwa lini pertahanan Indonesia berusaha keras untuk mematahkan serangan lawan meskipun hasil akhirnya belum memuaskan.

Performa Pemain Indonesia

Beberapa pemain Indonesia tetap menunjukkan performa yang cukup baik meski menghadapi tekanan besar:

  • Jay Idzes: Pemain naturalisasi ini menjadi sosok tangguh di lini belakang dengan jumlah intersepsi terbanyak dalam laga.
  • Pratama Arhan: Aktif dalam duel satu lawan satu, terutama di sisi kiri pertahanan.
  • Marc Klok: Berusaha menjadi penghubung antara lini tengah dan depan meski terkendala oleh ketatnya pressing Jepang.

Dampak Kekalahan terhadap Posisi di Klasemen

Kekalahan ini membuat Indonesia terpuruk di dasar klasemen Grup C dengan hanya mengoleksi tiga poin dari enam pertandingan. Indonesia terpaut tiga poin dari China di peringkat keempat.

Tim asuhan Shin Tae-yong masih memiliki empat laga sisa untuk memperbaiki posisi:

  • Vs Arab Saudi (kandang)
  • Vs Australia (tandang)
  • Vs Bahrain (kandang)
  • Vs China (kandang)

Kemenangan menjadi harga mati jika Indonesia ingin menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.

Apa yang Harus Diperbaiki?

  1. Kreativitas di Lini Tengah: Indonesia kerap kesulitan membangun serangan yang efektif. Dibutuhkan playmaker yang mampu menciptakan peluang lebih baik.
  2. Penyelesaian Akhir: Meski mencatat 8 tembakan, hanya 3 yang tepat sasaran, menunjukkan masalah di lini depan yang kurang tajam.
  3. Penguasaan Bola: Dominasi Jepang dalam penguasaan bola harus menjadi pelajaran penting. Shin Tae-yong perlu memperbaiki transisi bertahan ke menyerang agar tim mampu mempertahankan bola lebih lama.

Meski kalah telak, ada sisi positif yang bisa diambil dari performa Indonesia. Statistik intersepsi menunjukkan bahwa Timnas memiliki kemampuan membaca permainan lawan yang baik. Namun, hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan di lini depan dan penguasaan bola agar mampu bersaing dengan tim besar seperti Jepang.

Dengan sisa empat laga di Kualifikasi Piala Dunia 2026, skuad Garuda harus bekerja lebih keras untuk meraih hasil yang lebih baik. Dukungan penuh dari suporter juga sangat penting untuk membangkitkan semangat tim dalam perjuangan mereka.