iNews Football – Nama Nova Arianto kini makin sering disebut di berbagai media dan platform olahraga. Ia menjadi salah satu tokoh penting dalam kesuksesan Timnas Indonesia. Kiprahnya sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong mencuri perhatian publik. Sosoknya dikenal tenang, tegas, dan penuh strategi. Kiprah Nova turut membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia U-20. Hal ini dianggap sebagai pencapaian besar dalam sejarah sepak bola nasional. Di balik keberhasilannya, dukungan keluarga ternyata menjadi faktor penting. Banyak yang belum tahu betapa kuat peran keluarga dalam perjalanan kariernya.
“Baca Juga : De Bruyne Tak Menikmati Derby Finalnya”
Nova lahir dalam keluarga yang sangat mencintai olahraga, khususnya sepak bola. Ayahnya, Sartono Anwar, adalah mantan pelatih Timnas Indonesia yang sangat disegani. Sejak kecil, Nova sudah akrab dengan bola dan lapangan hijau. Ia sering menemani ayahnya ke stadion atau sesi latihan. Di sanalah ia mulai belajar soal disiplin, strategi, dan kerja keras. Sejak usia 10 tahun, Nova sudah rutin ikut kompetisi sepak bola junior. Kemampuannya berkembang pesat, dan bakatnya pun mulai dikenal. Pada usia 17 tahun, ia berhasil menembus skuad muda klub profesional.
Nova dikenal sebagai bek tengah yang disiplin dan kuat dalam duel udara. Ia sempat membela sejumlah klub besar seperti Persebaya, Persib, dan Sriwijaya FC. Saat masih bermain, Nova jarang tampil sensasional, tapi selalu konsisten. Ia punya reputasi sebagai pemain yang tak kenal lelah dan jarang melakukan blunder. Kedisiplinan itulah yang membuatnya dipercaya menjadi kapten di beberapa klub. Dalam wawancara, ia pernah mengaku lebih senang kerja keras daripada jadi sorotan. Pendekatannya sebagai pemain sangat teknikal dan penuh perhitungan. Ia tak hanya mengandalkan fisik, tapi juga kecerdasan membaca permainan.
“Simak juga: Petarung UFC Terbaik 2024: Alex Pereira Tampilkan KO Spektakuler”
Setelah pensiun, Nova tidak serta-merta meninggalkan sepak bola. Ia mengikuti berbagai kursus kepelatihan di dalam dan luar negeri. Ia juga mulai terlibat dalam pembinaan usia muda. Pengalamannya sebagai pemain membuatnya mudah diterima oleh pemain muda. Nova sangat fokus pada pembentukan karakter dan disiplin. Ia sering menekankan pentingnya etika kerja dan respek terhadap lawan. Dalam beberapa kesempatan, ia menyampaikan bahwa menjadi pelatih bukan sekadar soal taktik. Lebih dari itu, pelatih adalah contoh yang dilihat dan ditiru pemain.
Sejak bergabung sebagai asisten pelatih Timnas, peran Nova makin terlihat. Ia dipercaya menangani lini pertahanan dan organisasi permainan belakang. Dalam setiap pertandingan, Nova kerap terlihat memberi instruksi dari pinggir lapangan. Ia juga menjadi jembatan komunikasi antara pelatih asal Korea dan pemain lokal. Hal ini sangat membantu proses adaptasi dan penerjemahan taktik. Timnas Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam organisasi pertahanan. Nova juga dikenal rajin menganalisis video lawan dan memberi masukan spesifik. Kedisiplinannya menjalar ke pemain, terutama dalam menjaga konsentrasi selama pertandingan.
Pencapaian terbesar Nova adalah saat Timnas U-20 lolos ke Piala Dunia. Ini adalah momen yang sangat emosional bagi seluruh tim. Nova terlihat menitikkan air mata setelah peluit akhir pertandingan terakhir. Ia menyebut ini sebagai buah kerja keras seluruh tim dan staf. Dalam konferensi pers, ia memuji mental pemain muda yang semakin matang. Ia juga mengatakan bahwa proses menuju keberhasilan ini sangat panjang. Nova mengaku momen itu membuatnya merasa bangga dan bersyukur. Ia berharap hal ini jadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya.
Dalam berbagai wawancara, Nova sering menyebut keluarga sebagai motivasi utamanya. Istri dan anak-anaknya selalu hadir dalam momen penting. Mereka ikut mendampingi saat ia mengikuti kursus kepelatihan. Ibunya pun sering memberi dukungan moral dan doa setiap kali bertugas. Nova mengatakan bahwa keluarganya adalah sumber ketenangan. Ketika menghadapi tekanan atau kritik, keluarganya selalu jadi tempat ia pulang. Ia mengaku bisa kuat karena tahu ada orang-orang yang percaya padanya. Peran keluarga ini sering kali tak terlihat, tapi sangat menentukan.
Berbeda dengan pelatih yang emosional, Nova justru dikenal sangat tenang. Ia jarang berteriak atau meluapkan emosi berlebihan di lapangan. Gaya kepemimpinannya cenderung lembut tapi tegas. Ia lebih suka berbicara empat mata dengan pemain daripada marah-marah. Pendekatannya ini membuat pemain merasa dihargai dan diperhatikan. Nova percaya bahwa pelatih harus menjadi contoh dalam mengelola emosi. Ia ingin pemain belajar menjadi pribadi yang tangguh dan profesional. Gaya ini terbukti efektif dalam membangun kekompakan tim.