Inewsfootball.com – Manchester United (Man Utd) baru-baru ini mengumumkan Ruben Amorim Resmi Menjadi Pelatih. Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam struktur kepelatihan klub, mengingat sebelumnya posisi manajer diisi oleh Erik ten Hag. Namun, apa sebenarnya yang berubah dengan pengangkatan Amorim sebagai pelatih kepala, dan bagaimana hal ini memengaruhi tim?
Ruben Amorim, yang baru berusia 39 tahun, telah menarik perhatian banyak klub Eropa berkat prestasinya di Liga Portugal. Di bawah kepemimpinannya, Sporting Lisbon berhasil meraih gelar Liga Portugal pada tahun 2021 setelah penantian selama 19 tahun. Amorim dikenal karena pendekatan taktisnya yang inovatif dan kemampuannya untuk mengembangkan pemain muda. Filosofi permainannya yang menekankan penguasaan bola dan serangan cepat sangat cocok dengan gaya bermain yang diinginkan oleh banyak penggemar Manchester United.
Amorim juga memiliki kemampuan beradaptasi yang baik, membuatnya mampu menerapkan strategi berbeda sesuai dengan lawan yang dihadapi. Dengan latar belakang yang kuat ini, Man Utd berharap Amorim dapat mengembalikan klub ke jalur kesuksesan.
“Simak juga:Reaksi Jordi Amat: Dipastikan Absen dalam Pertandingan Indonesia VS China”
Setelah Ruben Amorim resmi menjadi pelatih membawa perubahan yang jelas dalam peran kepelatihan di Manchester United. Sebelumnya, Erik ten Hag berperan sebagai manajer yang memiliki tanggung jawab penuh atas tim, termasuk keputusan taktik, pemilihan pemain, dan manajemen skuad secara keseluruhan. Dengan Amorim diangkat sebagai pelatih kepala, ada kemungkinan adanya perubahan dalam pembagian tugas dan tanggung jawab di antara staf pelatih.
Salah satu perubahan utama adalah penekanan pada pengembangan pemain muda. Amorim dikenal berhasil mempromosikan pemain muda ke tim utama, dan ini bisa menjadi fokus utama dalam visinya untuk Manchester United. Di era di mana klub-klub Eropa mulai berinvestasi pada pemain muda, keberhasilan Amorim dalam hal ini dapat menjadi nilai tambah yang signifikan bagi Man Utd.
Dengan Amorim sebagai pelatih kepala, ada ekspektasi untuk melihat perubahan dalam strategi permainan tim. Dikenal dengan pendekatan menyerang yang dinamis, Amorim diperkirakan akan menerapkan filosofi permainan yang lebih ofensif dibandingkan dengan apa yang diterapkan Ten Hag. Ini berarti bahwa penggemar dapat mengharapkan lebih banyak permainan menyerang, dengan penguasaan bola yang lebih dominan dan pergerakan yang lebih agresif di lini depan.
Pengangkatan Amorim juga menuai reaksi beragam dari pemain dan penggemar. Banyak yang optimis dengan kehadiran pelatih muda ini, mengingat suksesnya di Sporting Lisbon. Para pemain yang lebih muda di dalam skuad Man Utd mungkin merasa lebih termotivasi untuk bekerja di bawah kepemimpinannya, mengingat pendekatan Amorim yang terbuka terhadap pengembangan pemain muda.
Namun, ada juga skeptisisme terkait transisi ini, mengingat bahwa Amorim masih relatif baru di panggung besar Eropa. Pertanyaan muncul tentang apakah dia dapat mengatasi tekanan yang datang dengan memimpin klub besar seperti Manchester United, yang memiliki ekspektasi tinggi dari penggemar dan manajemen.
Dengan pengangkatan Ruben Amorim sebagai pelatih kepala, Manchester United berharap dapat memulai babak baru dalam sejarah klub. Perubahan ini diharapkan membawa semangat baru dan strategi permainan yang lebih agresif, dengan fokus pada pengembangan pemain muda.