iNews Football – Setelah kekalahan Torino dari Inter Milan dalam pertandingan Serie A yang baru saja berlangsung, pelatih Ivan Juric tidak bisa menutupi rasa kecewa. Meskipun Torino tampil dengan semangat yang tinggi, mereka tak mampu mengimbangi kekuatan Nerazzurri yang dipimpin oleh Simone Inzaghi. Setelah pertandingan, Juric melakukan evaluasi mendalam terhadap performa tim dan mencari cara untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Pada pertandingan tersebut, meskipun Torino memiliki beberapa peluang, mereka tidak dapat memaksimalkan kesempatan untuk mencetak gol. Juric mengungkapkan bahwa timnya bermain dengan kurang intensitas di babak pertama, yang membuat mereka tertinggal lebih dulu dari gol yang dicetak oleh Lautaro Martínez. Menurut Juric, meskipun mereka mencoba untuk bangkit di babak kedua, mereka tetap kesulitan menembus pertahanan kuat yang dimiliki oleh Inter Milan.
“Baca Juga : Melanie Shah: Debut Bersejarah di BKFC yang Berakhir Penuh Luka”
Pentingnya meningkatkan konsentrasi dan disiplin di lapangan menjadi salah satu poin utama yang disorot oleh Juric. Dalam wawancara pasca-pertandingan, ia mengatakan bahwa Torino tidak cukup fokus dalam mengatur transisi permainan, yang mengakibatkan pergantian posisi yang tidak efisien dan memberikan ruang bagi Inter Milan untuk menyerang balik dengan cepat.
Juric juga melakukan evaluasi terhadap taktik yang diterapkan selama pertandingan. Pelatih asal Kroasia ini menilai bahwa ada beberapa kesalahan dalam penempatan pemain, terutama di sektor tengah lapangan. Ketika tim Inter Milan menguasai bola, Torino kesulitan dalam merebut kembali penguasaan bola karena kurangnya tekanan yang diberikan kepada pemain-pemain kunci lawan. Juric berencana untuk memperbaiki ini dengan menambah intensitas permainan di lini tengah, yang selama ini menjadi salah satu kekuatan utama Torino.
Selain itu, beberapa keputusan rotasi pemain yang dilakukan juga menjadi sorotan. Pemain seperti Antonio Sanabria yang diandalkan di lini serang, meski mencoba memberikan kontribusi, tidak mampu melepaskan tembakan berbahaya ke gawang Samir Handanović. Juric pun menyatakan bahwa ia harus lebih cermat dalam menentukan siapa yang pantas menjadi starter dan siapa yang perlu diberi waktu untuk berkembang lebih lanjut di bangku cadangan.
“Simak juga: Harry Kane Rayakan Trofi Pertamanya Setelah Bertahun-tahun Menanti”
Meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan, Juric memberikan pujian terhadap penampilan tim di babak kedua. Torino tampil lebih agresif dan mencoba untuk mengejar ketertinggalan, namun usaha mereka terhalang oleh serangkaian kesalahan individu dan kurangnya ketenangan di depan gawang. Juric menyadari bahwa keberhasilan dalam mengatur tempo permainan dan menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang akan sangat penting dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Ia juga memberikan catatan positif terhadap beberapa pemain, yang meskipun kalah, tetap memberikan komitmen penuh di lapangan. Wilfried Singo dan Karol Linetty tampil cukup baik meskipun timnya tidak berhasil meraih poin. Juric mengharapkan bahwa dengan memperbaiki beberapa aspek permainan, terutama dalam penguasaan bola dan konsistensi di lapangan, Torino dapat kembali ke jalur kemenangan.
Salah satu aspek yang diungkapkan Juric sebagai kelemahan adalah ketidakmampuan tim dalam mengantisipasi serangan balik. Inter Milan memanfaatkan kelengahan Torino melalui serangan cepat. Serangan itu sering memanfaatkan ruang terbuka di lini belakang. Oleh karena itu, Juric menilai bahwa timnya harus belajar lebih cepat dalam membaca perubahan arah permainan. Selain itu, koordinasi di sektor pertahanan juga harus diperbaiki.
Di sisi lain, Juric menyoroti kurangnya kreativitas saat menguasai bola di lini tengah. Meskipun ada upaya dari pemain seperti Karol Linetty dan Sasa Lukic, hasilnya belum maksimal. Mereka dianggap belum mampu mengatur aliran bola yang bisa menembus pertahanan lawan. Untuk itu, Juric berjanji akan bekerja lebih keras memperbaiki organisasi serangan. Dengan demikian, Torino bisa lebih bervariasi dalam menciptakan peluang.
Walaupun kekalahan ini menjadi tamparan keras, Juric tetap menunjukkan sikap optimis. Ia percaya bahwa Torino bisa bangkit. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya perbaikan cepat agar tim kembali ke jalur kemenangan. Pelatih berusia 47 tahun tersebut yakin bahwa kerja keras dan disiplin adalah kunci utama.
Tak hanya itu, Juric menyebut evaluasi akan terus dilakukan secara menyeluruh. Ia akan menganalisis laga-laga berikutnya dengan lebih cermat. Dengan cara ini, hasil yang lebih baik di masa depan dapat tercapai. Namun, ia juga mengingatkan bahwa musim masih panjang. Oleh sebab itu, masih banyak aspek yang bisa ditingkatkan.
Mentalitas tim akan menjadi perhatian utama. Tanpa mental kuat, tantangan di kompetisi Serie A akan sangat berat. Maka dari itu, Juric meminta seluruh pemain untuk tetap fokus dan tidak mudah menyerah.