iNews Football – Liverpool tolakfavorit juara liga champions, meskipun tim asuhan Arne Slot tampil impresif di kompetisi Eropa. Sebagai satu-satunya tim yang masih sempurna hingga matchday V, The Reds menegaskan bahwa mereka lebih memilih untuk fokus pada setiap pertandingan, ketimbang terjebak pada predikat favorit juara. Dengan lima kemenangan dari lima laga, Liverpool memimpin klasemen Grup Liga Champions dengan raihan 15 poin, menjadikannya tim yang diunggulkan untuk melaju jauh.
Dalam pertandingan terakhir mereka, Liverpool kembali menunjukkan performa gemilang dengan mengalahkan Real Madrid. Bertanding di Anfield pada Kamis (28/11/2024) dini hari WIB, gol-gol dari Alexis Mac Allister dan Cody Gakpo mengunci kemenangan 2-0 atas tim raksasa Spanyol tersebut. Hasil ini semakin memperkuat posisi mereka di puncak klasemen grup dan membuktikan kualitas tim yang terus berkembang di bawah asuhan Arne Slot.
Meskipun kemenangan tersebut menambah kepercayaan diri tim. Liverpool tetap tolak label favorit juara liga champions. Mereka menegaskan bahwa mereka lebih memilih untuk tetap fokus pada pertandingan berikutnya dan tidak terganggu oleh prediksi atau harapan dari luar.
“Baca juga: Kenapa Gaji Pemain Sepakbola Indonesia Masih Jauh dari Harapan?”
Ditanya mengenai status Liverpool sebagai favorit juara Liga Champions musim ini, Alexis Mac Allister, memberikan jawaban yang diplomatis. Dia mengakui bahwa mendapatkan pengakuan seperti itu memang menyenangkan, namun menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti apa-apa jika melihat kompetisi yang masih panjang.
“Itu bagus, tapi pada saat bersamaan tak berarti apa-apa. Ini baru fase pertama,” kata Mac Allister dalam wawancara dengan TNT Sports. Gelandang asal Argentina tersebut menambahkan bahwa yang terpenting bagi tim adalah menjaga performa mereka dan terus melaju tanpa terbebani oleh ekspektasi eksternal. “Kami bahagia dengan performa kami dan itu hal yang paling penting. Kami terus melaju,” imbuhnya.
Kendati banyak yang menganggap Liverpool sebagai salah satu kandidat kuat juara. Mereka lebih memilih untuk tetap rendah hati. Hal ini agar tidak membiarkan predikat tersebut mengganggu konsentrasi mereka. Mac Allister dan rekan-rekannya menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah melangkah ke babak berikutnya. Dan pastinya menjalani setiap laga dengan penuh profesionalisme.
Liga Champions musim ini mengusung format baru yang semakin menambah intensitas persaingan. Sebanyak 36 tim yang lolos ke putaran final kini berada dalam satu grup besar. Tim-tim yang berada di posisi delapan besar akan lolos langsung ke babak 16 besar. Sementara tim peringkat kesembilan hingga ke-24 akan menjalani babak playoff. Format baru ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi setiap tim, termasuk Liverpool, yang kini harus lebih berhati-hati dalam setiap langkahnya.
Meskipun posisi Liverpool yang sempurna di grup memberikan mereka keuntungan. Mereka tetap mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang dan banyak kejutan yang dapat terjadi dalam babak playoff nanti. Oleh karena itu, meski berada dalam posisi yang menguntungkan, tim ini tetap berusaha menjaga fokus dan tidak terjebak dalam euforia predikat favorit juara.
Dengan semua yang telah dicapai sejauh ini, Liverpool tetap menatap setiap laga berikutnya dengan penuh kewaspadaan. Setiap kemenangan yang diraih dianggap sebagai langkah penting menuju tujuan akhir. Tidak lain tidak bukan adalah mencapai final dan berjuang untuk meraih trofi Liga Champions. Namun, mereka tetap menegaskan bahwa mereka akan terus mengutamakan pertandingan demi pertandingan tanpa terfokus pada predikat favorit juara yang kini melekat pada mereka.